ketika generasi tenda biru bertemu dengan generasi naruto
How lucky I am have
amazing opportunity to have quite close relationship with Gen Z. Sebagai seorang Recruiter sekaligus penanggung jawab Talent Management, profesi saya
mengharuskan banyak dekat dengan para Generasi ‘Text Me’ alias generasi dengan usia 20an....
Mulai menjadi Ibu di Departemen yang berisi Generasi berusia kurang dari 30an, mencari para Fresh Graduate dari beberapa Perguruan Tinggi, sampai mengurusmanajemen talenta bagi para Management Trainee yang notabene saat ini berusia 20-an itu. Menyenangkan bukan? Yup, paling tidak kelincahan, energi dan dinamitas mereka menular pada saya dan memberikan spirit yang luar biasa. Pendek kata I keep ‘Young at Heart’ laaah (nyuplik judul lagu daur ulang Frank Sinatra yang dinyanyiin sama si Michael Buble).
Mulai memahami bahasa-bahasa gaul mereka, pola pikir mereka yang serba cepat secepat munculnya menu-menu baru di Play Storenya Android icon gaul mereka. Paham atas impian mereka, dan apa yang berbeda dari Generasi saya dan generasi …
Mulai menjadi Ibu di Departemen yang berisi Generasi berusia kurang dari 30an, mencari para Fresh Graduate dari beberapa Perguruan Tinggi, sampai mengurusmanajemen talenta bagi para Management Trainee yang notabene saat ini berusia 20-an itu. Menyenangkan bukan? Yup, paling tidak kelincahan, energi dan dinamitas mereka menular pada saya dan memberikan spirit yang luar biasa. Pendek kata I keep ‘Young at Heart’ laaah (nyuplik judul lagu daur ulang Frank Sinatra yang dinyanyiin sama si Michael Buble).
Mulai memahami bahasa-bahasa gaul mereka, pola pikir mereka yang serba cepat secepat munculnya menu-menu baru di Play Storenya Android icon gaul mereka. Paham atas impian mereka, dan apa yang berbeda dari Generasi saya dan generasi …